Keseimbangan Antara
Kehidupan Dunia Dan Akhirat
Dari Anas ra, bahwasannya Rasulullah Saw.
telah bersabda, "Bukanlah yang terbaik diantara kamu orang yang
meninggalkan urusan dunia karena mengejar urusan akhirat, dan bukan pula orang
yang terbaik orang yang menhinggalkan akhiratnya karena mengejar urusan
dunianya, sehingga ia memperoleh kedua-duanya, karena dunia itu adalah
perantara yang menyampaikan ke akhirat, dan janganlah kamu menjadi beban orang
lain."
Hadist di atas menjelaskan tentang kehidupan manusia yang
seharusnya, yaitu kehidupan yang berimbang, kehidupan dunia harus diperhatikan
disamping kehidupan di akhirat. Islam tidak memandang baik terhadap orang yang
hanya mengutamakan urusan dunia saja, tapi urusan akhirat dilupakan. Sebaliknya
Islam juga tidak mengajarkan umat manusia untuk konsentrasi hanya pada urusan
akhirat saja sehingga melupakan kehidupan dunia.
Dunia adalah sarana yang akan mengantarkan ke akhirat. Kita
hidup didunia memerlukan harta benda untuk memenuhi hajatnya, manusia perlu
makan, munum, pakaian, tempat tinggal, berkeluarga dan sebagainya, semua ini
harus kita cari dan kita usahakan. Kehadiran kita di dunia ini jangan sampai
menjadi beban orang lain. Maksudnya janganlah memberatkan dan menyulitkan orang
lain. Dalam hubungan ini, umat Islam tidak boleh bermalas-malasan, apalagi
malas bekerja untuk mencari nafkah, sehingga mengharapkan belas kasihan orang
lain untuk menutupi keperluan hidup sehari-hari.
Dalam Al-Quran Surah Al-Qashash ayat 77 yang
artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
yaitu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
kenikmatan duniawi, dan berbuat baiklah kepada orang lain, sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
Ada tiga kategori atau tiga bagian manusia di dunia ini jika
dilihat dari sikap dan pandangan hidup serta perilakunya terhadap kehidupan
dunia ini.
1. Kategori pertama adalah golongan manusia yang menganggap
bahwa dunia ini adalah syurga, dan merupakan tujuan hidup mereka.
Adapun ciri-ciri dari kategori ini dapat dilihat bahwa, gaya
hidup mereka suka berfoya-foya, mencari harta sebanyak-banyaknya. Mereka
beranggapan dunia merupakan tujuan hidup, sehingga mereka hanya mencari
kenikmatan dunia semata. Mereka tidak sadar bahwa harta dan kekayaan yang
menjadi kesenangan mereka di dunia ini tidak akan dibawa ke alam kubur, atau ke
akhirat nanti.
Rasulullah pernah menyatakan bahwa seandainya ada seseorang yang
memiliki harta satu lembah, maka dia akan berusaha memiliki dua lembah, dan
pasti ingin memiliki tiga lembah. Tipe orang semacam ini, mereka lupa
terhadap Al-Khaliq (Allah) Pencipta mereka, bahkan sudah menyembah kepada
materi.
Rasulullah pernah bersabda “Ada tiga hal yang menyertai
seseorang ketika dia meninggal dunia, pertama adalah ahlinya (famili, kerabat
dan teman-temannya), kedua adalah harta bendanya, dan ketiga adalah amal
perbuatannya. Kemudian ada dua hal yang meninggalkan dia di dalam kubur; yakni
ahli dan hartanya. dan yang satu, yakni amal perbuatannya yang meyertai dia di
dalam kubur”. (Hadis Riwayat Bukhari).
Oleh sebab itu Amal perbuatan yang baik akan menyertainya berupa
kenikmatan, dan amal perbuatan yang buruk serta melanggar norma-norma Allah
akan menyertainya berupa siksaan di dalam kubur. Golongan yang Iebih
mengutamakan urusan duniawi dari pada urusan ukhrawi ini termasuk musyrikin,
karena mereka lebih mengutamakan materi dan menafikan Allah SWT, seperti
Fir’aun dan Qarun, mudah2an kita semua tidak termasuk golongan ini.
2. Kategori kedua adalah golongan manusia
yang beranggapan bahwa dunia bagaikan neraka, mereka beranggapan dunia adalah
syurganya orang-orang kafir.
Corak kehidupan manusia seperti ini hanya mementingkan ibadah
saja, sujud kepada Allah. Ia tidak peduli dengan anak dan isterinya, lingkungan
dan masyarakatnya, bagi mereka yang penting adalah masuk syurga, bahkan diri
dan kebutuhan hidup mereka tergantung kepada orang lain. Menyikapi hal
ini, Rasulullah bersabda “Demi sekiranya salah seorang di antara kamu mencari
kayu, lalu dipikul dipundaknya sendiri, itu lebih baik dari pada meminta-minta
kepada tetangga. Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah”. (Hadis
Riwayat Bukhari).
Suatu ketika Rasulullah SAW didatangi dua orang yang melaporkan
perihal perkaranya, “Ya Rasulallah, guru kami siang dan malam hanya beribadah
kepada Allah. Lalu Rasulullah bertanya, “Siapa yang memberi makan guru
kalian?”. Mereka menjawab, “Yang memberikan makan adalah kami berdua ya
Rasulallah”. Jawab Rasulullah “Sesungguhnya guru kalian tidak mendapatkan
pahala apa-apa, justru kalian berdualah yang mendapatkan pahalanya”.
3. Kategori ketiga adalah golongan manusia
yang beranggapan bahwa dunia ini bukan syurga dan juga bukan neraka, akan
tetapi dunia adalah kebunnya syurga.
Golongan ini adalah mereka yang berpegang terhadap Al-Qur’an dan
Al-Hadis, taat beribadah. Sebagaimana disebutkan dalam surat Adz-Dzariat ayat
56. artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku”. Dan golongan ini adalah mereka yang menyeimbangkan antara
kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Semoga kita semua temasuk kedalam
golongan yang ketiga ini.
Sebagai kesimpulan, saya menguraikannya ke dalam 3 kategori
utama terhadap permasalahan ini, yaitu:
1. Kehidupan Akhirat Adalah Tujuan
Allah SWT berfirman, "Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akherat". Di sini
terlihat dengan jelas bahwa yang harus kita kejar adalah kebahagiaan hidup
akhirat. Mengapa? Karena di sanalah kehidupan abadi. Tidak ada mati lagi
setelah itu. Karenanya dalam ayat yang lain Allah berfirman: "Dan
sesungguhnya akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya" (QS.
Al-Ankabut: 64).
2. Berusaha Memperbaiki Kehidupan Dunia
Allah SWT berfirman: ”Dan janganlah kamu melupakan
kebahagiaanmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu". Ayat di atas dengan
jelas bahwasannya Allah memerintahkan umat Islam untuk selalu berusaha
menggapai kebahagiaan akhirat, tetapi jangan melupakan kehidupan di dunia ini.
Meskipun kebahagiaan dan kenikmatan dunia bersifat sementara tetapi tetaplah
penting, sebab dunia adalah ladangnya akhirat.
Allah telah menciptakan dunia dan seisinya adalah untuk manusia,
sebagai sarana menuju akhirat. Allah juga telah menjadikan dunia sebagai tempat
ujian bagi manusia, untuk mengetahui siapa yang paling baik amalnya, siapa yang
paling baik hati dan niatnya. Allah SWT juga mengingatkan perlunya manusia
untuk mengelola dan menggarap dunia ini dengan sebaik-baiknya, untuk
kepentingan kehidupan manusia dan keturunannya. Pada saat yang sama Allah juga
menegaskan perlunya selalu berbuat baik kepada orang lain, dan tidak berbuat
kerusakan di muka bumi.
Manusia seringkali karena keserakahannya berambisi untuk
memiliki kekayaan dan harta benda, kekuasaan, pangkat dan kehormatan dengan
tidak memperhatikan atau mengabaikan hak-hak Allah, rasul-Nya dan hak-hak
manusia lain. Karena itu Allah mengingatkan bahwa selamanya manusia akan
terhina dan merugi, jika tidak memperbaiki hubungannya dengan Allah (hablun
minallah) dan dengan sesamanya-manusia (hablun minannaas).
3. Menjaga Lingkungan
Sebagai sarana hidup, Allah SWT melarang manusia membuat
kerusakan di muka bumi. Mereka boleh mengelola alam, tetapi untuk melestarikan
dan bukan merusaknya. Firman Allah dari sambungan ayat di atas: "Berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan".
Allah SWT menyindir kita tentang sedikitnya orang yang peduli
pada kelestarian lingkungan di muka bumi, firmanNya; "Maka mengapa
tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan
yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian
kecil " (QS. Huud ayat 116). (Rudiansah)
Nama:Agatha°K°N•<
BalasHapusKelas:8B
Sebutkan 3 kategori atau 3 bagian manusia dilihat dari sikap dan pandangan hidup serta preilakunya terhadap kehidupan duniawi....
Ismaya Wulandari 8d:sbtkn ciri ciri kategori pertama
BalasHapusFarah Ramadhani 8A
BalasHapusApa arti Q.S Al-Qashash ayat 77?
Chelsea 8b:
BalasHapusAda berapa kategori atau berapa bagian manusia di dunia ini jika dilihat dari sikap dan pandangan hidup serta perilakunya terhadap kehidupan dunia ini?
Indah purnama Sari 8b
BalasHapusSebutkan 3 kategori sikap dan perilaku terhadap kehidupan dunia?
Apa arti dlm Q.S Adz-Dzariat ayat 56?
BalasHapusFaqih Al Moenir 8a
BalasHapusApa itu arti Q.S Huud ayat 116?
Sebutkan ciri-ciri golongan manusia yang menganggap bahwa dunia ini adalah syurga, dan merupakan tujuan hidup mereka!
BalasHapus
BalasHapusida n.a 8B
apa saja tiga kategori atau tiga bagian manusia di dunia ini jika dilihat dari sikap dan pandangan hidup serta perilakunya terhadap kehidupan dunia?
Nama:rafael tri andhara
BalasHapusKelas:8B
Apa itu keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat
Aprillia Ramadhan 8A:sebutkan tiga hal yang menyertai seseorang ketika dia meninggal dunia dan dua hal yang meninggalkan dia di alam kubur
BalasHapusCahaya fazri R 8b:
BalasHapusSebutkan 3 kategori utama terhadap permasalahan tsb?
Chyntia Nur Rohma 8a:
BalasHapusHadist anas ra menjelas kan tentang?
Denok Ameliya 8B
BalasHapusSebutkan ciri-ciri orang yang menganggao dunia adalah Surga!
Ahmad faqih adi prayoga 8a:Apa yang di masksud dengan dunia?
BalasHapus